Postingan

Menampilkan postingan dari 2009

Selama Kita (Masih) Manusia...

Gambar
Kita seringkali lelah melihat situasi relasi antar pemeluk agama di Indonesia. Stigma/cap buruk, prasangka negatif dan kebencian mudah sekali merebak. Kita terkejut, mengetahui bahwa orang-orang yang menyatakan diri bertuhan ternyata mampu merusak & menghancurkan kehidupan (= melawan Tuhan), melalui aksi-aksi kekerasan bahkan saling bunuh di antara mereka. Pengalaman traumatis itu membentuk sikap kita terhadap umat yang berbeda agama. Kita tak lagi bisa menghargai satu sama lain. Kita menjauh, membuat batasan jarak dan menolak untuk menjalin persahabatan. Kita merasa aman & nyaman berelasi hanya dengan umat yang seagama dengan kita saja. Kita menjadi skeptis terhadap hubungan antar pemeluk agama, tak percaya bahwa relasi ini dapat dibangun, bahkan membuahkan keselamatan. Inspirasi Kitab Suci Alkisah, Yesus pada suatu hari berada di daerah pesisir pantai Tirus & Sidon, sebuah wilayah di utara Palestina. Di tempat itu, Yesus bertemu dengan seorang perempuan Kanaan, yang memin

Hari Tanpa Kekerasan (Hari Para Martir)

Gambar
Sebuah Riwayat Panjang Melawan Kekerasan Setiap tanggal 30 Januari, para promotor perdamaian memperingati Hari Tanpa Kekerasan, atau yang disebut juga Hari Para Martir. Di dunia yang makin penuh kekerasan ini, sungguh suatu perjuangan tersendiri untuk mencoba berpihak pada cara-cara tanpa kekerasan. Masihkah kita punya harapan? Bukan Hanya Wacana Jika membayangkan sebuah peringatan anti kekerasan, orang barangkali lantas mengaitkannya dengan aksi bagi-bagi bunga di jalan, demonstrasi damai atau aksi berjalan kaki dalam diam sembari mengacung-acungkan poster atau slogan-slogan anti kekerasan. Memang, tindakan-tindakan semacam itu kerap menjadi bagian dari gerakan promosi perdamaian, sebagian kecil saja tepatnya. Gerakan promosi perdamaian, terutama yang secara spesifik mengkritisi aksi-aksi kekerasan, tak pernah cukup bila hanya dilakukan sebatas imbauan. Gerakan anti kekerasan harus benar-benar mampu menyadarkan umat/masyarakat melalui pengungkapkan tindak kekerasan yang terjadi di sek